Asal mula jahe berasal dari Asia Pasifik yg menyebar ke India dan Cina. maka dari itu kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yg pertama kali memanfaatkan jahe, nama-nama jahe di daerah antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo), sipodh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jahe (Jawa & Bali), jhai (Madura), melito(Gorontalo), geraka (Ternate), dsb. Jahe sudah cukup dikenal sebagai tanaman rimpang yang banyak dimanfaatkan sebagai obat ataupun bumbu masakan
Sampai saat ini, jahe sudah tidak asing lagi di berbagai penjuru dunia. Salah satu jenis jahe yang dipercaya sebagai obat herbal yaitu jahe merah.dalam budidaya jahe merah ini sudah banyak dilakukan di berbagai wilayah di dunia, termasuk di Indonesia.Jahe merah merupakan salah satu bahan herbal yang sudah sejak dahulu di pergunakan oleh masyakarat Indonesia. Bagian jahe merah yang biasanya dimanfaatkan yaitu bagian rimpang atau umbinya karena di situ memiliki banyak kandungan yang berkhasiat bagi kesehatan tubuh manusia.
Syarat-syarat Agar Budidaya Jahe Merah Bisa Tumbuh
Iklim
Iklim
Budidaya jahe merah membutuhkan curah hujan yang relatif tinggi, yakni berkisar 2.500 sampai 4.000 mm per tahun. Ketika mencapai usia 2,5 sampai 7 bulan/lebih, jahe merah butuh sinar matahari untuk terus hidup. Penanaman jahe merah harus di tempat yang terkena sinar matahari secara langsung sepanjang hari. Temperatur udara yang optimal bagi budidaya jahe merah yakni antara 25-30 derajat Celcius.
Media Tanam
Jahe merah sebaiknya ditanam di tanah yang gembur, subur, dan banyak kandungan humusnya. Tekstur tanah yang paling baik bagi budidaya jahe merah yaitu tanah liat berpasir, lempung berpasir, atau tanah laterik. Jahe merah tumbuh pada tingkat keasaman (pH) tanah antara 4,3 sampai 7,4.
Ketinggian
Jahe bisa tumbuh dengan baik di wilayah tropis maupun subtropis, ketinggian 0 sampai 2000 m dpl. Di Indonesia sendiri, budidaya jahe merah biasanya dilakukan di ketinggian 200 sampai 600 m dpl.harga biasanya berkaitan dengan kondisi harga komoditas masyarakat bisa mencapai harga tertinggi, dan sebaliknya saat musim baik dan banyak orang berbudidaya biasanya hargapun juga akan turun hal ini di karenakan dengan hukum ekonomi. yang kurang mendukung di negara kita ini
Untuk mencegah hal itu terjadi, maka Petani tak perlu tunggu musim atau rame- rame menanam, sehingga tidak lagi terjadi “panen massal”, dengan demikian tak perlu terjadi penurunan harga dikarenakan terlalu banyak stok dan menurunnya jumlah permintaan.
Untuk mencegah hal itu terjadi, maka Petani tak perlu tunggu musim atau rame- rame menanam, sehingga tidak lagi terjadi “panen massal”, dengan demikian tak perlu terjadi penurunan harga dikarenakan terlalu banyak stok dan menurunnya jumlah permintaan.
Dalam budidaya jahe merah ternyata tidak harus selalu di lahan. jahe juga bisa ditaman di dalam karung atau polybag anda juga bisa memanfaatkan tanah kosong , di pot-pot, polybag, atau pekarangan dan produksinya pun juga tidak kalah dengan yang ditanam di lahan.budidaya jahe ini juga tidak terlalu sulit.
Dengan perawatan yang sederhana yaitu pemupukan berkala dengan Bokashi dan SOT HCS yang di siram halus maupun disemprot pada bibit yang ditanam, penyemprotan dan penyiraman SOT hanya perlu dilakukan 2 minggu sekali dan penambahan Bokashi dilakukan seiring pertumbuhan tunas sampai Polybag terisi dengan ketinggian 80%.waktu tanam jahe merah dalam polybag juga lebih singkat, hanya btuuh waktu 8-10 bulan waktu 1 tahun jika ditanam di lahan bisa dibandingkan waktu produksinya
Pembibitan
Untuk bibit jahe yang siap di tanam yaitu sekitar panjang tunas mencapai 5-10 cm, jika anda susah memperoleh bibit tunas anda bisa menanam sendiri bibit jahe yang akan ditanam. Ada beberapa teknik penanaman. Disini saya bahas salah satunya saja yaitu menanam jahe dalam kotak kayu.
Kita ambil rimpang jahe yang baru dipanen kemudian dijemur sementara (jangan sampai kering), lalu disimpan sekitar 1-5 bulan. Patahkan rimpang tersebut dengan pisau dimana setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas. kemudian dijemur kembali 1/2 hari.sebelum tanam bibit harus dibebaskan dari virus penyakit dengan cara memotong bakal bibit tersebut kemudian dikemas ke dalam karung lalu dicelupkan dalam larutan PHEFOC HCS selama 5 menit setelah itu keringkan.
Kita ambil rimpang jahe yang baru dipanen kemudian dijemur sementara (jangan sampai kering), lalu disimpan sekitar 1-5 bulan. Patahkan rimpang tersebut dengan pisau dimana setiap potongan memiliki 3-5 mata tunas. kemudian dijemur kembali 1/2 hari.sebelum tanam bibit harus dibebaskan dari virus penyakit dengan cara memotong bakal bibit tersebut kemudian dikemas ke dalam karung lalu dicelupkan dalam larutan PHEFOC HCS selama 5 menit setelah itu keringkan.
Rendam kembali dengan zat pengatur tumbuh SOT HCS sekitar 4 jam.Setelah perendaman lalu tiriskan sampe kering, benih telah siap tanam
Penanaman
Ambil rimpang jahe dari yang sudah di beri obat-obatan kemudian patah-patahkan dengan pisau rimpang jahenya menjadi 2 - 3 ruas, dimana 1 ruasnya terdapat minimal 2 mata tunas.
Kemudian anda buat campuran tanah dan bokashi dengan perbandingan 3:1 . Masukkan campuran tanah dan bokashi tersebut ke dalam karung/polibag/pot dengan ketinggian sekitar 15cm , jika menggunakan media karung sesuaikan terlebih dahulu tinggi karung dengan cara menekuk bagian atas karung agar tidak ketinggianya bisa disesuaikan, kemudian masukan tunas bibit jahenya, (dalam satu karung bisa diisi sekitar 2-3 tanam rimpang untuk hasil yang maksimal)
Bila sudah selesai keseluruhan penanamanya tinggal di siram dengan air . sekitar 1 minggu lakukan penyiraman rutin pagi dan sore agar tunas tidak layu/ kering.
Perawatan dan Pemupukan
- Tahap pemeliharaannya yaitu cuma sirami tiap hari minimal sehari sekali, tapi jika cuaca panas atau musim kemarau sebaiknya siram 2 x sehari.
- Sekitar usia 2-4 minggu lakukan pengocoran dengan fermentasi SOT HCS.
- Perhatikan kembali dengan tanah + bokashi (3:1) pada usia 2-3 bulan atau jika terlihat rimpang jahe yang menyembul keluar timbun/uruk sekitar 10cm.
- Lakukan pengurukan ini berulang-ulang seiring pertumbuhan jahe hingga usia sekitar 8 bulan atau sampai karung /polibeg / keranjang terisi penuh dengan tanah urukan.
- Dengan teknik pengurukan seperti itu anda akan mendapatkan hasil yang lumayan melimpah, karung /polibag/pot kita akan terisi penuh dengan rimpang jahe.
Panen
Jika langkah-langkah diatas sudah kita lalui selama 8-10 bulan, sudah saatnya jahe kita siap dipanen,tanaman yang sudah cukup tua dan siap panen akan mengering, di mana daun dan batangnya berubah menjadi kuning. pemanenan jahe dari media karung dan polybag cukup mudah karena tidak perlu susah payah menggali.kita cukup menggali dengan cetok dan membuka karung atau polybag yang sudah mulai lapuk.
Kemudian angkat rimpang Jahe dengan hati-hati agar tidak rusak,setelah itu bersihkan dari tanah dan kotoran yang menempel,jika perlu cuci dengan air sampai bersih. satu rumpun tanaman jahe dalam 1 media tanam karung ukuran 50 kg, dapat menghasilkan rimpang Jahe segar mencapai 2 hingga 5 kg
Gajian Tiap Bulan
Ada orang tetangga yang beranggapan seperti ini "bertani budidaya jahe merah itu emang bisa memberi penghasilan tiap bulannya"emang mau di kasih makan apa anak istrinya jahee dan pupuk apah ^_^ yang namanya bertani itu ya hanya memberi penghasilan pas pada waktu panen saja" tutur kata eti.
Menurut saya anggapan ini 100% salah,dan buang jauh2 tuh anggapan seperti itu.bagaimana cara mempunyai penghasilan tiap bulannya dari bertani disini kita akan membahasnya.
Ya Salah Satunya Dengan Cara Menanam Jahe Dengan Media Karung,Glangsing,Polybag
Caranya ya dengan tiap bulannya musti tanam jahe,.misalnya saja 20-40 polybag/karung. Contoh misalanya loh,kita mencoba pada bulan Januari minggu awal menanam 40 polybag/karung jahe, dan bulan Februari di minggu awal berikutnya kita menanam lagi 40 polybag/karung, terus sampai bulan maret dan bulan-bulan berikutnya
Laa tunggu om kalau kita tanam terus la kapan untuk panennya..he.^_^..he?
Setelah masa tanam sudah berumur usia 10-12 bulan,biasanya jahe sudah bisa dipanen
Saran lebih baik jika panen di usia 12 bulan saja supaya jahe matang tua dan kwalitasnya sempurna. Jadi untuk jahe yang kita tanam di bulan Januari panennya di bulan November awal, bulan Februari panen di bulan Desember, Maret panen di January, begitu seterusnya sehingga mulai bulan November sampai kedepan kita akan mempunyai penghasilan tiap bulannya dari hasil bertani.
Untuk skema tanam dan waktu panen bisa dilihat dari tabel di bawah in
Waktu Tanam | Jumlah Tanam | Waktu Panen |
January | 40 karung | November |
February | 40 Karung | Desember |
Maret | 40 Karung | January |
April | 40 karung | February |
Mei | 40 karung | Maret |
Juny | 40 karung | April |
July | 40 karung | Mey |
agustus | 40 karung | Juny |
September | 40 karung | July |
Oktober | 40 karung | Agustus |
November | 40 karung | September |
Desember | 40 karung | Oktober |
Hitung-hitunganya gimana Om? berapa rupiah yang kemungkinan bisa kita hasilkan tiap bulan.
Modal Tiap bulannya berapa Om :
Modal Tiap bulannya berapa Om :
Bibit jahe 40 rimpang x Rp.1.000,- Rp.40.000 === > ( sekitar 1,5 - 2 kg jahe ) |
Polibag/karung 40 x Rp 5000 = Rp.200.000 |
Pupuk SOT dan Phefoc = Rp.70.000 |
TOTAL = Rp.310.000,- |
Hasil tiap bulannya
Tanam jahe media karung dengan pola HCS bisa menghasilkan 10-20 kg tiap polibag/karungnya. Tapi disini kita ambil contoh hasil terendah saja misalkan saja 1 polybag/karung menghasilkan 5 kg jahe dan harga jual per kilo jahe Rp.15.000.
Maka : 40 karung x 5 kg 200kg |
TOTAL: 200kg x Rp.15.000 = Rp.3.000.000 |
Jadi bisa kita ketahui nanti mulai bulan november sampai kedepan terus kita akan mendapat penghasilan kotor Rp. 3.000.000. hasil ini bisa lebih jika hasil panen kita bisa maksimal dan harga jual jahe sedang bagus/naik.misalkan anda sudah bisa menguasai ilmu dan cara budidaya jahe tersebut dengan sempurna lalu di benak pikiran anda ingin berpenghasilan lebih besar lagi tidak papa tinggal menambah jumlah karung/Polybag tanaman jahe agar sesuai yang anda kehendaki, misalnya perbulan menanam 100 karung/polybag
Advertisement